SINERGITAS STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN DESA WISATA KETAPANRAME BERBASIS PENTAHELIX
Abstract
Desa wisata ketapanrame merupakan bagian dari unit usaha BUMdes yang berhasil dikelola dengan baik dan telah mendapatkan banyak penghargaan. Dalam pengembangan desa wisata, kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat diperlukan. artikel ini membahas pelaksanaan metode pentahelix dalam konteks pengembangan desa wisata tersebut dan menyoroti pencapaian serta mengidentifikasi berbagai tantangan yang muncul dalam pengembangan Desa wisata Ketapanrame. Penelitian kualitatif ini mengadopsi pendekatan studi kasus dan menggambarkan interaksi bersama lima pemangku kepentingan, yakni 1) Academics, 2) Business, 3) Community, 4) Government and 5) Media, sesuai dengan model Pentahelix oleh Arief Yahya (2016). Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ketapanrame telah menerapkan strategi yang berfokus pada pengembangan destinasi pariwisata secara optimal dan sudah berjalan dengan baik dibuktikan dengan prestasi yang telah diraihnya dan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan serta dukungan yang kuat dari masyarakat setempat dan sinergi yang efektif antara BUMDes, pemerintah daerah, akademisi, pelaku bisnis, dan media dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengembangan Desa Wisata Ketapanrame.
Full Text:
Refbacks
- There are currently no refbacks.






