Five Nos Approach Sebagai Bentuk Soft Hegemony Tiongkok di Kawasan Afrika
Abstract
Kemerdekaan negara-negara Afrika dari negara barat dipandang oleh Tiongkok sebagai suatu kesempatan besar untuk menunjukkan hegemoni melalui pendekatan Five Nos Approach. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Five No Approach dapat menjadi bentuk soft hegemony Tiongkok di Kawasan Afrika. Dengan menggunakan method of historical structures, penelitian ini akan menekankan pada cara pandang bagaimana institusi dan kapasitas material bekerja sama membentuk suatu ide yang berlaku dalam sistem hegemonik atau dikenal dengan triangle of force.. Pendekatan melalui Five Nos ini memperlihatkan bentuk dominasi terselubung berupa soft hegemony Tiongkok di kawasan Afrika. Pertama, secara ideologis, Five Nos membentuk narasi bahwa Tiongkok adalah mitra sejajar dan bukan kekuatan imperialis seperti negara-negara barat. Ide ini tumbuh dalam konteks sejarah Afrika yang mengalami trauma akan kolonialisme, sehingga diterima secara luas dan tanpa resistensi. Kedua, dari segi kapasitas material, Tiongkok memiliki kekuatan ekonomi yang besar, yang digunakan untuk membiayai infrastruktur dan kerja sama ekonomi di Afrika melalui proyek-proyek seperti Belt and Road Initiatives. Hal ini menciptakan ketergantungan ekonomi negara-negara Afrika terhadap Tiongkok. Ketiga, institusi-institusi kerja sama, baik bilateral maupun multilateral seperti FOCAC. Hal ini memperkuat posisi Tiongkok sebagai aktor dominan yang mengatur arah kerja sama. Sehingga five nos dapat dikatakan sebagai pendekatan bersifat soft hegemony oleh Tiongkok kepada negara-negara di kawasan Afrika.
Kata Kunci: Afrika, Five Nos, Hegemoni, Tiongkok
Refbacks
- There are currently no refbacks.