MODEL PENGEMBANGAN LEMBAGA USAHA EKONOMI PERDESAAN PADA SENTRA PRODUKSI KOMODITI PANGAN DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT
Abstract
Peran lembaga ekonomi dalam masyarakat turut menentukan terjadinya peningkatan aktivitas pembangunan ekonomi lokal dalam mempercepat dan menstimulir aktivitas ekonomi melalui peningkatan kapasitas produksi komoditi pangan. Pada sisi lain, peningkatan permintaan tersebut belum mampu diimbangi oleh peningkatan kapasitas produksi komoditas pangan local. Kondisi ini mempengaruhi peningkatan produksi dan ketersediaan komoditi pangan lokal yang kurang kompetitif. Tujuan kegiatan penelitian ini secara umum untuk memperoleh beberapa Model Pengembangan Lembaga Usaha Ekonomi Perdesaan Pada Sentra Produksi Komoditi Pangan Di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat untuk dijadikan acuan dalam usaha mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi. Penelitian ini dilakukan pada semua sentra produksi pangan dengan teknik pengumpulan data secara purposive sampling melalui observasi dan wawancara terhadap informan kunci yang dilakukan di Kabupaten Manokwari. Hasil penelitian pada tahap pertama ini, dengn fokus pada pengembangan lembaga usaha ekonomi menunjukkan bahwa : (a). Potensi komoditi pangan di Kabupaten Manokwari mengalami depresiasi karena terjadinya pengalihan penggunaan lahan. (b) Pengembangan kapasitas produksi melalui injeksi terhadap faktor produksi tidak memberikan dampak terhadap peningkatan ketersediaan pangan di Kabupaten Manokwari. (c) Ketersedian lembaga ekonomi dalam masyarakat kurang menunjang akan penciptaan output komoditi pangan. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk menunjang ketersediaan pangan lokal yaitu : (a) Adanya peraturan daerah tentang alih fungsi lahan dan penetapan lahan pertanian tanaman pangan. (b). Pengembangan komoditi pangan masing-masing distrik berdasarkan pada spesialisasi produksi pangan. (c). Perlu menunjang sarana dan kelayakan pasar pada masing-masing Distrik dan pembentukan lembaga penampung seperti unit bisnis kampung, untuk menampung hasil pertanian pangan di setiap Distrik. (d) Pemberian injeksi faktor produksi kepada petani harus diimbangi dengan injeksi terhadap paska panen.(penampungan dan pemasaran)
##reader.noGalleys##
Refbacks
- There are currently no refbacks.





ISSN Cetak :
ISSN Online : 